Sisnettv.com - Sinopsis Jodha Akbar ANTV Rabu 18 November 2020 - Episode 62. Das sedang di rawat oleh dokter. ia duduk di tempat tidur dengan perban di dadanya. Dokter pergi dan Jodha datang. Jodha duduk di samping Bhagwandas yang cedera dengan airmata di pipi. Jodha berkata, "bagaimana..mengapa..untuk siapa anda menanggung luka ini?" Das menjawab, "untuk seseorang yang keamanannya menjadi tanggung jawabku."
Jodha berkata, "apa perlunya, mengapa untuk menyelamatkan ku anda menempatkan hidup anda dalam bahaya. ia membunuh calon suami adik kita." Das berkata kalau Jalal gak membunuhnya, namun ia mati dalam peperangan. Dalam peperangan hal seperti itu sudah biasa terjadi. Pangeran yang lain berkata kalau Sukanya belum menikah dengan ratan singh dan mereka akan mencarikan ia calon pengantin yang lain. Jodha berkata, "kalian gak akan bisa menemukan pengantin yang lain. Untuk keselamatanku kalian melupakan Sukanya. Sekarang anda semua harus memikirkan ia sebagai seorang abang yang telah melawan ia dengan pedang di tangan.
Sukanya menanggung semua ini karena aku dan Jalal adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas semua ini, kenapa anda semua membelanya?" Das berkata kalau itu adalah tanggung jawab mereka dan Bharmal telah membuat pernjanjian dengan Jalal, jadi mereka harus mematuhinya. JOdha berkata, "aku benci saat itu ketika ia datang dalam hidupku, mengapa harus aku.." Jodha sangat sedih dan terluka dengan kondisinya, ia menangis. Das mencoba untuk menenangkannya. Jodha berkata kalau ia akan melakukan sesuatu yang agamanya mengizinkan.
Jodha bergegas pergi dengan marah. Das dan para pangeran Amer memanggil namanya, namun Jodha gak mepedulikannya. Beberapa saat setelah Jodha pergi, para pengawal datang mencarinya. gak melihat Jodha pengawal-pengawal itu segera pergi lagi. Jodha menemui Jalal yang sedang di mandikan pelayan. Jodha berkata kalau ia ingin berbicara dengan Jalal. Jalal terlihat marah dan kesal, ia menyuruh semua pelayan pergi.
Jalal menatap Jodha dengan garang, lalu keluar dari bak mandi, memakai piyamanya dan menghampiri Jodha. Jalal berkata, "kau keluar tanpa perintah dariku, sudah menjadi kebiasaanmu melangar peraturanku." Jodha menjawab kalau ia gak takut dan gak bersalah. Jodha berkata, "saya menerima kalau saya membunuh anakmu yang belum lahir, saya cemburu dan gak ingin ada istri lain yang lebih berkuasa dari ku."
Jalal terlihat sangat marah dan berang. Jodha melanjutkan, "saya juga mengejar uang dan kekayaanmu. Jadi bunuhlah aku." Jalal mengambil pedangnya dan menghunusnya di leher Jodha. Tubuh Jodha bergetar sedikit. namun ia tetap melanjutkan kalimatnya dengan berani, "..permintaan terakhirku, bebaskan saudara-saudara ku dari tahanan rumah, mereka juga telah menyelamatkan anda dalam perang. Semuanya adalah rencanaku sendiri, mereka gak tahu apa-apa." Jalal super marah mendengarnya, dengan cepat Jalal mengayunkan pedang kearah Jodha.
Jodha menutup matanya. Sehingga ia gak melihat bagaimana Ruq menahan pedang Jalal dengan tanganya. Jalal berteriak kaget, "Ruqaiya...?!" Jodha membuka matanya. Jalal bertanya, "apa yang kau lakukan Ruqaiya?" Jodha melihat tangan Ruq memegang bilah pedang Jalal dan berdarah. Jodha segera melepas tangan Ruq dari pedang dan mengamati lukanya. namun Ruq menarik tanganya. Jalal menatap Jodha dan membuang muka.
Ruqaiya berkata bahwa itu bukan kebangaan seorang mughal mengangkat pedang pada wanita, apalagi kalau wanita itu gak bersalah. Jodha dan Jalal terpana. Ruq berkata, "dia gak membunuh anak kita." Jalal bilang kalau Jodha telah mengakuinya dan ia adalah pelakunya. Ruq berkata kalau Jodha berbohong, dan ia gak tahu alasannya. namun apa yang ia katakan ada buktinya. Dan Ruq ingin berbicara secara pribadi dengan Jalal. Jodha pergi tanpa di suruh. Tinggal Jalal dan Ruq. Jalal bertanya kalau bukan Jodha lalu siapa?"
0 komentar:
Post a Comment