Sinopsis Magic Tumbler Senin 17 Agustus 2020 - Episode 17

Sisnettv.com - Sinopsis Magic Tumbler Senin 17 Agustus 2020 - Episode 17. Mora mau mencelakai Olive yang sedang tidur. Namun Mora kaget, ternyata yang tidur adalah Jenny. Jonny lalu muncul dan menyihir Mora menjadi ayam. Jenny dan Jonny senang bisa mengalahkan Mora. Mesti dengan car curang, namun mereka senang karena bisa mengalahkan jin jahat. Olive kesal, kenapa dipindah ke dapur, Jonny jelasin kalau mau dicelakai Mora. Olive terima kasih sudah diselamatkan oleh Jonny.

Di kantin Kampus, Olive nampak makan ditemani Jonny, disisi lain nampak Haris memandangi Olive dan diam-diam memotretnya. Nadine datang, dia tahu kalau Harus moto Olive. Dia lalu teriaki Olive kalau difoto Haris, namun Haris bilang tidak. Dia beralasan kalau tidak foto Olive.

Jonny tanya kenapa Haris foto Olive, namun Olive bilang ke Jonny ngapain percaya sama Nadine. Jonny kesal, lalu sihir ada bak di kepala Nadine. Nadine lalu pergi, dan memanggil Mora, namun yang muncul malah ayam jago, Nadine sangat takut. 

Olive galau, kalau bapaknya tidak ketemu siapa jadi wali nikahnya. Tiba-tiba ada bapak-bapak yang lewat, Olive nawari untuk mampir. Bapak itu mau, dia ingin gado-gado. Olive manggil enyak, namun Orang itu melihat tumbler, dan mau ambil. Jonny keluar dan menyetrum orang itu sehingga kesetrum dan kabur.

Nadine manggil Mora, untuk menyuruh Mora cari papanya Olive biar gagak nikah dengan Rendy. Namun Mora melihat ada dompet papanya. Dan melihatnya ada foto bi Asih. Papanya Nadine pulang, dia lalu tanya papanya itu foto siapa di dompet itu. Papanya Nadine diam, lalu dia bilang kalau itu Asih, istrinya selain mamanya Nadine. 

Nadine kaget, papanya cerita kalau dulu Asih ditinggalkan, dan punya anak kecil. Papanya Nadine mau cari Asih dan minta maaf. Nadine dalam hati gak mau semua orang tahu ini, apalagi ternyata dia saudaraan dengan Olive. Nadine juga gak mau kalau papanya membawa bi Asih dan Olive tinggal serumah.

Baca selanjutnya Sinopsis Magic Tumbler Selasa 18 Agustus 2020 - Episode 18.