Home » , , , » Bawang Putih Berkulit Merah Rabu 18 Maret 2020 Episode 64

Bawang Putih Berkulit Merah Rabu 18 Maret 2020 Episode 64

Posted by Sisnet TV

Bawang Putih Berkulit Merah Rabu 18 Maret 2020 Episode 64
Bawang Putih Berkulit Merah Rabu 18 Maret 2020 Episode 64
Sisnettv.comBawang Putih Berkulit Merah Rabu 18 Maret 2020 Episode 64. Denis membawa Eliza keluar dari tempat dia ketemu klien. Denis marah karena Eliza produksi parfum yang sama dengan produk dari perusahaan Denis. Namun Eliza itu cuma karyawan di kantor Bu Lidya. Eliza bilang dia tidak tahu, namun Denis tidak percaya. Bahkan Denis bilang dia nyesel sudah pernah cinta sama Eliza. Denis kemudian pergi.

Denis telepon Ana, Denis marah dan bilang Ana ingin buat perusahaan rugi. Ana sudah buat harga yang mahal. Denis malu karena ditolak klien. Bahkan Denis bilang ragu produk ini bakal laku tidak. Ana digituin Denis, dia bilang bakal tunjukkan ke Denis produknya bakal laku. 

Naura nampak mau ke kantor Eliza, dia membawakan bekal untuk Eliza. Mita mau menemenin tapi Naura gak mau. Dia bilang mau lihat bos Eliza yang katanya baik. Di tempat lain, Eliza nampak menemui Bu Lidya, Bu Lidya kaget Eliza cepat ketemu dengan klien. Eliza nampak menyerahkan berkas, bu Lidya mengeceknya. 

Eliza bilang kalau dia mau mengundurkan diri. Bu Lidya tanya kenapa Eliza mengundurkan diri. Eliza kemudian bilang kalau perusahaan pak Adiguna membuat produk yang sama dengan produk bu Lidya. Eliza gak mau dituduh memberikan informasi dan menghancurkan perusahaan pak Adiguna. 

Eliza bilang kalau keputusan Dia sudah tepat. Nampak bu Lidya kecewa dengan yang dilakukan Eliza. Bu Lidya kemudian bilang, mungkin Eliza berpikir kalau dirinya licik, namun dia bilang kalau pak Adiguna lebih licik daripada dirinya. Eliza diam, dia kemudian pamit untuk pergi. 

Bu Lidya membuka surat pengunduran diri dari Eliza. Dia kemudian merobek surat itu. Di sisi lain, nampak Ana marah-marah karena proses syuting produknya tidak kelar-kelar. Bahkan saat Ana syuting, nampak disisi lain ada seseorang yang mengawasinya. 

Salah satu kru melihat ada balon, fan betapa kagetnya Ana melihat balon itu ada tulisan pembunuh. Ternyata orang yang membawa balon itu adalah Rudi. Rudi bilang kalau ini awal dari hari kehancurannya Ana. Ana tanya ke kru siapa yang melakukannya. Namun gak ada yang ngaku, Ana marah-marah, katanya banyak yang syirik dengannya.

Ana kemudian melihat Rudi, dia mau samperinnya. Namun Rudi sudah pergi. Di rumah, nampak Diana sedih, dia gak mau lumpuh. Dia ingin bisa jalan lagi. Diana berlatih untuk berdiri, dia menurunkan kakinya dari kasur, namun nampak sulit, dan bahkan dia terjatuh lagi. Diana nampak sedih dengan kondisinya. Dia hanya bisa menangis meratapi kondisinya. 

Iklan Dibawah

0 komentar:

Post a Comment