Home » , » Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Selasa 15 Januari 2019 - Episode 864

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Selasa 15 Januari 2019 - Episode 864

Posted by Sisnet TV

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Selasa 15 Januari 2019 - Episode 864
Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Selasa 15 Januari 2019 - Episode 864
Sisnettv.com - Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Selasa 15 Januari 2019 - Episode 864. Keluarga Pak Seno dan Bu Ambar tampak harmonis di mata warga Kampung Cirandu. Apalagi Pak Seno adalah Ketua RW di Kampung Cirandu. Pak Seno dan Bu Ambar memiliki anak perempuan yang bekerja sebagai SPG.

Maya pacaran diam-diam dengan Deny, yang hanya bekerja sebagai tukang tambal ban. Suatu hari, Maya muntah-muntah dan terlihat pucat. Maya melakukan tes kehamilan dan positif hamil. Maya panik. Maya memberitahu Deny dan mengajaknya kawin lari.

Deny yang bingung. Mau kawin lari namun gak punya cukup banyak uang. Dia lalu menjambret. Deny menjabret Vanya yang kebetulan lewat di jalan tengah malam sendirian. namun aksi Deny ketahuan Zein, dan digagalkan.

Maya kabur dari rumah. Setelah Bu Ambar dan Pak Seno menyadari beberapa pakaian Maya hilang dan berserakan di kamarnya. Bu Ambar dan Pak Seno berusaha mencari Maya dengan menyebarkan brosur dan melapor ke polisi.

Vanya dan Zein mau membantu Pak Seno dan Bu Ambar mencari Maya dengan mendatangi tempat kerja Maya. Di sana Zein dan Vanya bertemu Lala teman kerja Maya yang juga bekerja sebagai SPG. Lala menyarankan untuk mencari Maya ke tempat Deny, pacarnya, di Kampung Cigeprek.

Sementara itu, seseorang membuat Deny dituduh warga menyebar paku dengan sengaja di jalanan agar banyak pelanggan tambal ban protes. Warga mau mengeroyok Deny. Tapi, Deny buru-buru tutup bengkelnya.

Suatu hari, Bu Ambar diteror oleh arwah yang diduga Maya. Bu Ambar makin stres. namun Pak Seno menampik adanya hantu arwah Maya. Pak Seno menyangkal bahwa Maya belum meninggal hanya kabur dari rumah.

Adam menerima telepon dari Bopak yang menemukan seragam SPG berdarah yang diduga milik Maya. Baju seragam itu ditunjukkan ke Pak Seno. Tapi, Pak Seno tetap menyangkal bahwa Maya belum meninggal. Ditemukan juga di saku baju seragam SPG itu alat tes kehamilan yang membuat warga kasak kusuk. Seragam itu ditemukan di rumahnya Deny.

Deny panik dan ketakutan. Tapi, beberapa hari kemudian Deny ditemukan tewas di rumahnya. Zein ingin menyentuh jenazah almarhum Deny namun dicegah Seno dengan alasan untuk penyelidikan polisi. Di lain tempat, tampak Lala terlihat gemetar dan ketakutan. Zein menghampiri Lala. Lala buru-buru lari namun malah nabrak Bu Ambar sampai dompetnya jatuh. Zein memungut dompet Bu Ambar.

Ketika mau mengembalikan dompet Bu Ambar, Zein dan Nino mendengar suara gaduh dari dalam rumah. Zein dan Nino makin penasaran. Nino mulai mencurigai Pak Seno yang tampak menyembunyikan sesuatu. Apalagi mendengar Bu Ambar menangis. Sementara itu, di lain tempat Lala memperhatikan Nino dan Zein dari kejauhan.

Kemudian, Zein menerima telpon dari Vanya bahwa Zein diizinkan untuk menyentuh jenazah Deny. Zein meninggalkan Nino dengan ambulance. Zein memiliki pergi ke rumah sakit pakai ojek. Dari jenazah Deny, Zein mendapat penglihatan bahwa Deny dipukul menggunakan balok kayu sampai meninggal oleh seseorang melalui siluet atau bayangan hitam yang gak tampak jelas Awalnya, Deny dicurigai sebagai pelaku pembunuh Maya namun malah Deny juga dibunuh oleh seseorang yang diduga juga pembunuh Maya.

Nino dapat melihat arwah Maya. Zein CS gak ragu lagi bahwa Maya memang telah meninggal. Tapi, jasad Maya masih tersembunyi.

Zein melihat Lala lagi di tempat pemakaman Deny. Zein mengejar Lala. Lala merasa terdesak. Zein langsung tanya ke Lala. Lala jujur bahwa dia yang telah menyebar paku agar Deny dikeroyok warga. namun Lala menyangkal tuduhan melakukan pembunuhan Deny.

Bu Ambar juga jujur bahwa dia telah mengetahui hubungan Maya dengan Deny. Bu Ambar tahu bahwa Maya dan Deny memang pacaran diam-diam. Maya takut ketahuan Pak Seno, bapaknya. Beberapa hari kemudian, Pak Seno menemukan Bu Ambar mati bunuh diri yang diduga stres dan kelelahan mencari Maya yang hilang berhari-hari.

Zein sempat mendapat penglihatan ketika menyentuh jenazah Bu Ambar yang ternyata bunuh diri. Sebelum bunuh diri Zein mendengar Bu Ambar berkata, ‘dia gak mau pura-pura lagi dan bikin orang lain mati karena dia.’

Seketika itu Zein menyadari sesuatu, jika yang membunuh Deny itu bukan Bu Ambar. Berarti hanya satu orang yang gak memiliki alibi. Jika bayangan yang memukul Deny hingga meninggal dengan balok kayu berarti dia adalah Pak Seno. Zein buru-buru ke rumah Pak Seno.

Zein langsung mendobrak pintu rumah Pak Seno dan menemukan Pak Seno mau membakar jenazah Maya. Zein berusaha mencegah. Tapi, Pak Seno malah tewas terbakar apinyanya sendiri lalu mati. Dari jenazah Pak Seno, Zein melihat bahwa Pak Seno yang telah membunuh Maya dan Deny atas pengaruh dari Lala.

Sementara itu, Lala tampak makin ketakutan. Dia berpapasan dengan Luna dan Nino mau pulang ke kampung. Di jalan, Vanya melihat Lala jalan sendirian jadi iba. Vanya memberikan tumpangan ke stasiun. Di tengah jalan muncul arwah Maya, Lala pun terkejut. Lala dan Vanya turun dari mobil. namun Lala malah menodong Vanya dan minta kunci mobil. Zein datang menyelamatkan Vanya. Saat berusaha mengambil pisau yang jatuh dan reflek ditendang Vanya. Kaki Lala dilindes pengendara motor yang lewat.

Baca Selanjutnya Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Rabu 16 Januari 2019 - Episode 865
Iklan Dibawah

0 komentar:

Post a Comment